Rabu, 09 Januari 2019

measurment

Tags

Pengertian Total Station
Total Station merupakan instrumen surveying yang memiliki kemampuan total untuk memenuhi semua kebutuhan pengukuran di lapangan.
Secara fisik alat ini merupakan gabungan dari 3 (tiga) elemen yakni alat ukur sudut (Theodolit), alat ukur jarak elektronik (EDM) dan alat
hitung (Calculator Plus). Dengan meminjam istilah periklanan maka Total Station dapat dikatakan sebagai Three in One (3 in 1) dari ketiga
elemen tersebut.
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa teknologi yang baik adalah mempermudah dan mempercepat pekerjaan dengan catatan tanpa
mengurangi kualitas hasil tujuan pekerjaan yang diinginkan. Beberapa keuntungan dari pemakaian alat Total Station adalah sebagai
berikut :
a. Beberapa step pekerjaan sepanjang surveyor digantikan oleh alat yang mampu mengerjakan lebih cepat dan tepat, contoh :
- Pembacaan data pengamatan/ukuran
- Penulisan data ukuran
- Pengolahan data
- Penggambaran
b. Upaya mengurangi terjadinya kesalahan, sebagai akibat dari keuntungan pertama di atas.
- Kesalahan membaca dan menaksir bacaan pengamatan
- Kesalahan penulisan data pada formulir
- Kesalahan penulisan data pada formulir
- Kesalahan plotting penggambaran
c. Keperluan bagi prosesing dan keperluan lanjutan.
- PembentukkanDTM(DigitalTerrainModel)
- Pembuatan peta digital
- Pekerjaan rekayasa (SO, Konstruksi, Industri dll)
- Monitoring
- Masukan database digital bagi GIS.

Berbicara keuntungan tentunya anda akan menanyakan: "Apa yang menjadi kendala atau kelemahannya"
a. Sumber daya manusia
b. Ketergantungan pada sumber catu daya
c. dll.
Pemakaian Total Station akan menjadi Total Solution bila dilanjutkan dengan pengolahan data lanjut melalui perangkat lunak (software).
Dengan demikian kehadiran berbagai bentuk alat ukur theodolit dari yang konvensional sampai jenis Robot Total Station, sehingga
barangkali muncul pertanyaan: "Mana yang lebih baik?". Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita kembali seperti yang dijelaskan diatas
dimana teknologi yang baik adalah memberikan alternatif yang optimum bagi pemakainya. Pengertian optimum, orang selalu mengaitkan
dengan waktu, biaya dan kemudahan pengerjaannya. Dapat diambil analogi pertanyaan: "Mana yang lebih baik, jalan kaki, naik mobil atau
pesawat udara?". Artinya masing-masing teknologi rnempunyai kelebihan pada porsinya.


Basis Data

Pada pengukuran terestris dengan menggunakan alat ukur manual, perjalanan data dari ukuran sampai dengan penyajian digunakan
formulir ukuran dan hitungan. Menggunakan alat ETS perjalanan data tersebut disusun dalam format tertentu yang dimengerti oleh sistem
kerjanya. Agar perjalanan data tersebut tetap sama identitasnya, maka manajemennya harus terstruktur dan sistematis sesuai dengan
aturan-aturan konsep pembentukkan informasi grafis dalam bentuk gambar format digital.

1. Tipe Objek.
Seperti penjelasan dimuka, bahwa dalam mempelajari Total Station Elektronik (ETS) untuk keperluan Survei dan Pemetaan akan selalu
berkaitan dengan masalah prosedur operasional pemakaian alat dan cara penanganan data. Penanganan data yang terstruktur dan sistematis
akan mengoptimumkan fungsi TotalStation sebagaimana mestinya, tidak memperlakukan TotalStation sebagaitheodolitmanual.
Sehingga kita sangat perlu mengetahui tentang struktur basis data berbasis komputer yangberkaitandengan:
- PengambilanData(pengukuranlapangan)
- Penyimpanan Data (penulisan data)
- Pengolahan Data (proses reduksi)
- Penyajian Data (peta, tabel, laporan dsb)

Objek atau detil yang kita ukur di lapangan secara grafis dapat dinyatakan melalui tipe objek bentuk garis dan titik. Artinya dengan titik dan
bentuk geometri garis yang tertentu dapat digunakan untuk mewakili/menerangkan tentang suatu objek di lapangan (contoh Peta). Garis dapat
direkonstruksikan sebagai rangkaian titik-tilik yang dihubungkan. Rangkaian garis yang berhubungan akan membentuk polyline dan bentuk garis
polyline membentukbidangtertutupdisebutboundary.
- Posisi titik
- Urutan titik
- Kerapatan titik


2. Pengkodean
Posisi dan kerapatan titik dapat dilakukan dengan cara penempatan target bidikan pada saat pengukuran, sedangkan urutan titik
dilakukan dengan cara pengkodean (memberi kode) titik tersebut, disamping itu, pengkodean dapat digunakan untuk memberitahukan
sifat titik atau garis yang berkaitan dengan penarikan garis kontur. Pemberian kode titik berkaitan dengan manajemen pengolahan dan
penyajian data hasil ukuran. Mengingat banyaknya jenis detil di lapangan tentunya akan sangat banyak penggunaan kode-kode, untuk
itu agar mudah pemakaiannya pada saat pelaksanaan perlu pengelompokan jenis detil dalam grup tertentu.
Pendesainan kode bagi jenis detil atau objek, dewasa ini belum ada yang standard atau baku yang dapat dimengerti oleh seluruh
pemakai alat Total Station berbagai merk. Pada dasarnya pembuatan kode tergantung pada pemakainya, namun demikian jika ingin
membuat sebaiknya semudah mungkin dan seinformatif mungkin. Berikut diberikan contoh Nomor Kode dan Format kode Numerik

Spesifikasi Dan Kemampuan ETS
Sebagaimana halnya alat ukur theodolit manual, ETS memiliki spesifikasi kemampuan alat diantaranya :
a. Kelas atau orde ukuran
b. Kekuatan lensa optis
c. Sensitivitas terhadap perubahan
d. Ketahanan & Kekonstanan terhadap waktu dan alam
e. Fasilitas prosesing
f. Komunikasi dengan alat peniferal luar/lain


EmoticonEmoticon